Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 12:43:14【Sehat】142 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(3)
Artikel Terkait
- Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
- Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas
- Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG
- Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel
- CreAsia Studio dan TrueVisions NOW Perluas Waralaba 'My Chef in Crime' ke Thailand
- Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen
- Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI

IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG

Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG

BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG